Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium,dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
1. Masa muda dan universitas
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang buluyang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholikdan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme. Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek padamasa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur;jdia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnyadia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.
2. Kerja dan Gelar Doktor
Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss dalah tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alatyang memerlukan pengatahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadidan kepandaian; Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotoelektrik,dan relativitas spesial) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapijuga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logisdan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murnidan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.
3. Gerakan Brownian
Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairanyang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setlah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial. Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguan, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brownian.
Ilmuwan Fisika yang terkenal karena "Teori Relativitasnya" menyempurnakan teori "Gaya Tarik" Newton yang telah berlangsung ratusan tahun, sehingga dia dijuluki "Copernicus abad 20". Tahun 1919, ketika para astronom Inggris mengamati gerhana matahari total, telah membuktikan kebenaran teori relativitas Einstein. Hal ini membuat dunia heboh. Namun, sebagai orang Yahudi, ia malah tinggal di Jerman, negara yang paling kejam menyiksa bangsa Yahudi. Dengan keberhasilan dan nama besar yang disangganya, dia membantu bangsanya melaksanakan gerakan pembangunan kembali negara tercinta. Tahun 1919, ketika para astronom Inggris mengamati gerhana matahari total, telah membuktikan kebenaran teori relativitas Einstein. Hal ini membuat dunia heboh. Namun, sebagai orang Yahudi, ia malah tinggal di Jerman, negara yang paling kejam menyiksa bangsa Yahudi. Dengan keberhasilan dan nama besar yang disangganya, dia membantu bangsanya melaksanakan gerakan pembangunan kembali negara tercinta.
Riwayat Hidup
14 Maret 1879
lahir di kota Ulm, Jerman.
1880 (1 th)
seluruh keluarga pindah ke Munich.
1885 (6 th)
Mengenyam pendidikan di sekolah katolik.
1889 (10 th)
Melanjutkan sekolah menengah di kota Luitpold.
1894 (15 th)
Seluruh keluarga pindah ke Italia
1895 (16 th)
Maret, berhenti dari sekolah menengah, pulang ke Milan. Melepaskan warga negara Jerman.
Oktober, masuk sekolah menengah Aargau, Swiss.
1896 (17 th)
Oktober, melanjutkan di Institut Politeknik, Swiss.
1901 (22 th)
Memperoleh hak warga Swiss.
Menggantikan guru tetap, kemudian jadi pembimbing anak-anak asrama.
1902 (23 th)
Bekerja di kantor paten Bern, Swiss.
1903 (24 th)
Menikah dengan Mileva Mervick.
1905 (26 th)
Memperoleh gelar doktor dari Universitas Zurich.
Mengumumkan Teori Relativitas yang berisi lima buah artikel.
1907 (28 th)
Mengumumkan karya tulisan eksistensi foton atau partikel cahaya.
1911 (32 th)
Mengumumkan teori gaya tarik akan mengakibatkan cahaya membelok.
1912 (33 th)
Menjadi dosen tetap di Universitas Politeknik, Swiss.
1913 (34 th)
Mengumumkan dasar teori gaya berat.
Diangkat menjadi Maha Guru di Universitas Berlin Menjadi Direktur Lembaga Fisika "Kaisar Wilhelm" serta menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Mengurus perceraian dengan Mileva, sendirian berangkat ke Berlin. Memperoleh kewarganegaraan Jerman.
1916 (37 th)
Menyelesaikan "Teori Relativitas".
1919 (40 th)
Setelah resmi bercerai dengan Mileva, menikahi adik sepupunya, Elsa. Tim pengamat Gerhana Matahari Total Inggris menyatakan kebenaran "Teori Relativitas" Einstein.
1920 (41 th)
Resmi mengajukan minat menjadi warga negara Jerman.
1921 (42 th)
Diangkat menjadi ketua "Lembaga Persatuan Ilmiah Internasional". Ke Amerika bersama Weizman, kampanye mengumpulkan dana demi bangsa Yahudi. Dalam perjalanan pulang, ia mengunjungi Inggris.
1922 (43 th)
Maret, mengunjungi Preancis.
Akhir tahun 1923, mengunjumhi Cina, Jepang, dan Palestina. Dalam perjalanan ia mendapat kabar sebagai pemenang hadiah Nobel dalam bidang Fisika.
1926 (47 th)
Mengikuti gerakan Internasional Anti Penjajah.
1929 (50 th)
Mengumumkan "Teori Khusus Relativitas".
1930 (51 th)
Tahun 1932, sebagai dosen sementara di Universitas California.
1933 (54 th)
Melapaskan kewarganegaraan Jerman. Semua harta benda dirampas pemerintah Nazi. Bulan September ke Princetown, Amerika, bekerja di Lembaga Studi Lanjutan Tinggi.
1936 (57 th)
Istri yang kedua, Elsa meninggal karena sakit.
1939 (60 th)
Agustus, menulis surat pada Presiden Roosevelt mengenai bom atom.
1940 (61 th)
Memeperoleh kewarganegaraan Amerika.
1946 (67 th)
Menjadi Ketua Lembaga Ilmuwan Bom Atom.
1950 (71 th)
Mengatakan posisinya yang anti bom.
1952 (73 th)
Menolak menjadi Presiden Israel.
1955 (76 th)
18 April, Einstein meninggal akibat sakit jantung.
Siapa yang tidak kenal formula Einstein E = m c2
atau paradoks si kembar yang mendapati saudara kembarnya sudah jauh
lebih tua setelah ia melakukan perjalanan dengan kecepatan mendekati
kecepatan cahaya? Namun tidak semua orang tahu kalau "keajaiban"
tersebut hanyalah bagian kecil dari teori relativitas Einstein, serta
bagaimana sebenarnya Einstein mendapatkan teori relativitas tersebut.
Pada tanggal 14 Desember 1922 Albert Einstein menyampaikan kuliah umum
di depan mahasiswa Kyoto Imperial University tentang ide-ide yang
melatar-belakangi lahirnya teori relativitas khusus dan umum. Kuliah ini
merupakan bagian dari lawatan Einstein ke Jepang selama 43 hari di
penghujung tahun 1922 bersama istrinya Elsa. Lawatan ini cukup unik,
karena inilah satu-satunya lawatan Eistein ke Asia. Selama kunjungan
tersebut, Einstein memiliki jadwal yang sangat ketat, ia harus
memberikan kuliah untuk para profesional (fisikawan) serta publik umum.
Tahun berikutnya, catatan kuliah ini diterbitkan oleh sebuah majalah
bulanan Jepang yang bernama Kaizo. Prof. Masahiro Morikawa dari
Ochanomizu University menerjemahkan artikel tersebut ke dalam bahasa
Inggris dalam buletin Asosiasi Himpunan Fisikawan Asia Pasifik yang
terbit bulan April lalu. Seperti keyakinan Prof. Morikawa, saya pun
sependapat bahwa artikel ini selayaknya diketahui masyarakat. Satu hal
penting yang dapat kita pelajari dari kuliah ini adalah fakta bahwa
sebagai manusia biasa Einstein pernah hampir putus-asa karena sulitnya
problem relativitas. Namun kombinasi antara ketekunan, kerja keras,
kejeniusan, hubungan baik dengan sesama ilmuwan, serta keberuntungan
yang ia miliki, merupakan faktor yang akhirnya menentukan keberhasilan
Einstein melahirkan kedua teori relativitas tersebut. Hal ini tentu saja
patut menjadi renungan bagi para ilmuwan di republik ini.
Berikut adalah terjemahan pidato Einstein tersebut.
Bukanlah suatu hal yang mudah untuk menceritakan secara lengkap
bagaimana saya mendapatkan teori relativitas. Hal ini disebabkan oleh
adanya beragam kompleksitas yang secara tidak langsung memotivasi
pemikiran manusia. Saya pun tidak ingin menyampaikan secara rinci
perkembangan pemikiran saya berdasarkan makalah-makalah ilmiah saya,
namun saya akan secara sederhana menyampaikan pada anda esensi
perkembangan pemikiran tersebut.
Pertamakali saya mendapatkan ide untuk membangun teori relativitas
sekitar 17 tahun lalu (1905). Saya tidak dapat mengatakan secara eksak
darimana ide semacam ini muncul, namun saya yakin ide ini berasal dari
masalah optik pada benda-benda yang bergerak. Cahaya merambat dalam
lautan ether dan bumi bergerak dalam ether yang sama. Oleh karena itu
gerakan ether haruslah dapat diamati dari bumi. Namun saya tidak pernah
menemukan satu bukti pengamatan aliran ether tersebut di dalam literatur
fisika. Saya sangat terdorong untuk membuktikan aliran ether relatif
terhadap bumi, dengan kata lain gerakan bumi di dalam ether. Pada saat
itu saya sama sekali tidak meragukan eksistensi ether serta gerakkan
ether tersebut. Sebenarnya saya mengharapkan kemungkinan pengamatan pada
perbedaan antara kecepatan cahaya yang bergerak searah dengan gerakan
bumi dan cahaya yang bergerak berlawanan (dengan bantuan pantulan
cermin). Ide saya dapat direalisasi dengan menggunakan sepasang
termokopel untuk mengukur perbedaan panas atau energi mereka. Ide ini
mirip dengan eksperimen interferensi Albert Michelson, namun saat itu
saya tidak begitu familiar dengan eksperimen Michelson. Saya berkenalan
dengan hasil-nihil (null-result) eksperimen Michelson saat saya masih
mahasiswa dan sejak saat itu saya sangat terobsesi dengan ide saya.
Secara intuisi saya merasakan bahwa jika kita menerima hasil-nihil
tersebut maka ia akan mengantarkan kita pada satu kesimpulan bahwa
pandangan kita tentang bumi yang bergerak di dalam ether adalah salah.
Ini adalah langkah pertama yang menarik saya ke arah teori relativitas
khusus. Sejak saat itu saya mulai yakin bahwa jika bumi bergerak
mengelilingi matahari maka gerakannya tidak pernah dapat dideteksi
dengan eksperimen yang menggunakan cahaya.
Pada tahun 1895 saya membaca makalah Hendrik Lorentz yang mengklaim
bahwa ia dapat memecahkan problem elektrodinamika seutuhnya melalui
pendekatan pertama, yaitu suatu pendekatan dimana pangkat dua atau lebih
dari rasio antara kecepatan benda dan kecepatan cahaya diabaikan.
Setelah itu saya mencoba mengembangkan argumen Lorentz pada hasil
eksperimen Armand Fizeau dengan mengasumsikan bahwa persamaan gerak
elektron, sebagaimana telah dibuktikan Lorentz, berlaku dalam sistem
koordinat baik yang mengacu pada benda bergerak maupun pada vakuum. Saya
yakin dengan keabsahan elektrodinamika yang disusun oleh Maxwell dan
Lorentz dan saya sangat yakin bahwa mereka dengan tepat menjelaskan
fenomena alam yang sebenarnya. Lebih-lebih pada fakta bahwa persamaan
yang sama berlaku dalam sistem koordinat bergerak serta sistem vakuum,
jelas memperlihatkan sifat invarian (tidak berubah) cahaya. Walau
demikian, kesimpulan ini bertentangan dengan hukum komposisi kecepatan
yang dianut saat itu. Mengapa kedua hukum dasar ini bertentangan satu
sama lain? Masalah besar ini membuat saya berfikir keras. Saya harus
menghabiskan setahun penuh dengan sia-sia dalam mengeksplorasi
kesempatan memodifikasi teori Lorentz. Masalah ini terlihat terlalu
berat untuk saya!
Suatu hari, sebuah percakapan dengan teman saya di Bern membantu saya
memecahkan masalah besar ini. Saya mengunjunginya pada hari yang cerah
dan bertanya padanya: "Saat ini saya sedang dihadapkan pada masalah
besar yang saya kira tidak pernah dapat diselesaikan. Sekarang saya
ingin membagi masalah ini dengan anda." Saya menghabiskan pelbagai
diskusi dengannya. Tiba-tiba saya mendapatkan ide yang sangat penting.
Esoknya saya katakan kepadanya : "Terimakasih banyak. Saya telah
memecahkan seluruh masalah saya."
Ide utama saya untuk pemecahan masalah ini berkenaan dengan konsep
waktu. Waktu tidak boleh didefinisikan a priori sebagai suatu realitas
absolut. Waktu haruslah bergantung pada kecepatan sinyal. Masalah besar
ini dapat diselesaikan dengan konsep baru tentang waktu.
Hanya dalam lima minggu saya dapat menyelesaikan prinsip relativitas
khusus setelah penemuan tersebut. Saya juga tidak memiliki keraguan akan
keabsahan prinsip ini dari sisi filosopis. Lagipula prinsip ini sesuai
dengan prinsip Mach, paling tidak sebagian jika dibandingkan dengan
kesuksesan teori relativitas umum. Inilah cara saya membangun teori
relativitas khusus.
Langkah pertama menuju teori relativitas umum muncul dua tahun kemudian (1907) dengan cara yang berbeda.
Saya tidak terlalu puas dengan teori relativitas khusus karena prinsip
relativitas hanya terbatas pada gerak relatif dengan kecepatan konstan
namun tidak dapat diaplikasikan pada gerak secara umum. Pada tahun 1907
saya diminta oleh Johannes Stark untuk menulis ulasan tentang pelbagai
hasil eksperimen dari teori relativitas khusus dalam laporan tahunannya
Jahrbuch der Radioaktivitaet und Elektronik. Ketika diminta untuk
menulis artikel ini saya sadar bahwa teori relativitas khusus dapat
diterapkan pada semua fenomena alam kecuali gravitasi. Saya benar-benar
ingin mencari jalan untuk menerapkan teori ini pada kasus gravitasi.
Namun saya tidak dapat menyelesaikan hal ini dengan mudah. Satu hal yang
membuat saya frustrasi adalah fakta bahwa meski teori relativitas
khusus memberikan relasi yang sempurna antara kelembaman dan energi,
sementara relasi antara kelembaman dan berat (inersia dan sistem
gravitasi) tidak tersentuh sama sekali. Saya curiga bahwa masalah ini
berada jauh di luar cakupan teori relativitas khusus.
Suatu hari saya sedang duduk di atas sebuah kursi di Kantor Paten Swiss
di Bern. Inilah saatnya sebuah ide cemerlang melintas di benak saya.
"Seseorang yang jatuh bebas tidak akan mengetahui berat badannya." Ide
sederhana ini memberi saya pemikiran yang mendalam. Emosi liar yang
melanda saya saat itu mendorong saya ke arah teori gravitasi. Saya
kembali berfikir, "Seseorang yang jatuh bebas memiliki percepatan."
Pengamatan yang dilakukan oleh orang ini sebenarnya dilakukan pada
sistem yang dipercepat. Saya memutuskan untuk memperluas prinsip
relativitas dengan memasukkan percepatan. Saya juga berharap, dengan
menggeneralisasi teori ini saya akan sekaligus memecahkan masalah
gravitasi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orang yang jatuh bebas
tidak merasakan berat badannya akibat adanya medan gravitasi lain yang
menghilangkan medan gravitasi bumi. Dengan kata lain, setiap benda yang
dipercepat membutuhkan medan gravitasi baru.
Meski demikian saya tidak dapat memecahkan masalah ini secara utuh.
Delapan tahun saya habiskan untuk menurunkan relasi yang nyata. Sebelum
itu, saya hanya mendapatkan potongan-potongan dasar teori tersebut.
Ernst Mach juga mengklaim prinsip ekivalensi antar sistem-sistem yang
dipercepat. Namun jelas hal ini tidak cocok dengan geometri biasa. Hal
ini disebabkan karena jika sistem-sitem semacam ini diizinkan, maka
geometri Euclidean tidak berlaku di setiap sistem. Menjelaskan hukum
fisika tanpa geometri sama saja dengan menjelaskan suatu pemikiran tanpa
kata-kata. Kita harus mempersiapkan kata-kata tersebut sebelum kita
dapat menjelaskan pemikiran kita. Jadi, apa yang harus saya letakkan
sebagai landasan teori saya?
Masalah ini tetap tak terselesaikan hingga tahun 1912. Pada tahun itu
saya menyadari bahwa teori permukaan Karl Friedrich Gauss dapat menjadi
dasar yang baik untuk memecahkan misteri di atas. Bagi saya, koordinat
permukaan Gauss merupakan peralatan yang sangat penting. Namun saya
tidak mengetahui bahwa George Riemann sebelumnya telah mengembangkan
dasar-dasar geometri yang sangat mendalam. Saya hanya ingat teori Gauss
yang saya dapat dalam kuliah dari seorang dosen matematika bernama Carl
Friedrich Geiser ketika saya masih mahasiswa. Jadi saya semakin yakin
bahwa sifat-sifat dasar dari geometri haruslah memiliki arti fisis.
Sekembalinya saya ke Zurich dari Praha saya menemui teman dekat saya,
seorang ahli matematika, Marcel Grossmann. Ia membantu saya mencarikan
referensi-referensi matematika yang agak asing bagi saya ketika saya
masih di kantor paten Swiss di Bern. Inilah untuk pertamakali saya
belajar darinya hasil karya Curbastro Ricci serta makalah-makalah
Riemann. Saya tanyakan kepadanya apakah masalah saya dapat diselesaikan
dengan teori Riemann, yaitu apakah invarian dari elemen garis cukup
untuk menentukan seluruh koefisien yang saya cari. Selanjutnya, saya
berkolaborasi dengannya dalam menulis sebuah makalah pada tahun 1913,
meski persamaan gravitasi yang sesungguhnya belum dapat diturunkan saat
itu. Penyelidikan lebih lanjut dengan menggunakan teori Riemann,
sayangnya, menghasilkan banyak kesimpulan yang bertentangan dengan
harapan saya.
Dua tahun berikutnya berlalu saat saya masih memutar otak untuk
memecahkan masalah ini. Pada akhirnya saya menemukan satu kesalahan pada
perhitungan saya sebelumnya. Saya kembali mencoba menurunkan persamaan
gravitasi yang benar berdasarkan teori invarian. Setelah dua minggu
bekerja, jawaban akhir muncul di depan saya.
Setelah tahun 1915 saya mulai mengerjakan problem kosmologi. Riset yang
saya lakukan menyangkut geometri dan waktu jagad raya. Riset ini
didasarkan pada pembahasan syarat batas teori relativitas umum dan
argumen kelembaman Mach. Meski saya tidak mengetahui sejauh mana dampak
ide Mach pada substansi relativitas umum dari kelembaman, saya yakin
bahwa pemikiran besar ini merupakan filosopi dasar saya.
Mula-mula saya mencoba membuat syarat batas persamaan gravitasi menjadi
invarian. Belakangan saya bahkan dapat menghilangkan batasan ini dengan
asumsi bahwa jagad raya bersifat tertutup. Dengan demikian saya
berhasil memecahkan masalah kosmologi. Sebagai hasilnya diperoleh bahwa
kelembaman muncul sebagai satu sifat relatif di antara materi dan
haruslah lenyap jika tidak ada benda lain yang berinteraksi dengannya.
Saya yakin jika sifat penting ini membuat teori relativitas umum
memuaskan kita bahkan dalam pandangan epistemologi sekalipun.
Dengan ini saya ingin mengakhiri cerita singkat saya tentang bagaimana saya membangun teori relativitas. Terimakasih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar